Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

               Pancasila berasal dari kepribadian Bangsa Indonesia yang unsur-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak dahulu. Objek materi filsafat mencakup segala sesuatu yang bersifat konkrit seperti manusia, alam, benda, binatang, dll. Juga sesuatu yang bersifat spiritual seperti nilai-nilai, ide, ideologi, moral, dan pandangan hidup.

               Sedangkan objek formal filsafat merupakan cara memandang seorang peneliti terhadap objek material tersebut. Suatu objek material dapat dilihat dari sudut pandang berbeda, oleh karenanya terdapat berbagai sudut pandang yang merupakan cabang-cabang filsafat, yaitu :

1.      Metafisika

Metafisika dimaknai sebagai studi yang tidak terbatas oleh hal fisik tapi juga berhubungan dengan jiwa dan raga. Metafisika umum atau Ontologi berfokus pada realita keberadaan.  Filsafat metafisika secara khusus terdiri dari kosmologi yang membahas teori umum mengenai proses kenyataan, dan antropologi yang membahas hubungan antar manusia.

 

Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila yang terdapat dalam pancasila. Yang terdiri atas susunan kodrat, jiwa dan raga, jasmani dan rohani. Serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan juga sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

 

Maka yang menjadi dasar adalah sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, dan dalam penerapannya menjiwai keempat sila lainnya.

 

2.      Epistemologi

Merupakan cabang filsafat yang mengkaji tentang seluruh komponen pengetahuan, seperti sumber pengetahuan, cara memperoleh, dan membuktikan kebenarannya.

 

Dalam cabang filsafat ini terdapat dua pandangan, yaitu :

1.     Rasionalisme, berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi dan dapat dipercaya adalah akal.  Pengalaman hanya dapat dipakai untuk mengukuhkan pengetahuan yang di dapatkan oleh akal.

Maka dapat dikatakan bahwa rasionalis pancasila merupakan hasil perenungan yang mendalam dari para toko kenegaraan untuk mengarahkan kehidupan bangsa dalam bernegara.

 

2.    Empirisme, berpendapat bahwa sebagai sesama warga masyarakat harus saling hormat, menghormati dalam hal beragama, sehingga dinyatakan berpancasila dengan religius.

 

 

3.      Aksiologi

Merupakan cabang filsafat yang mengkaji tentang bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Manusia sering kali paham betul bagaimana teori tapi lupa dalam praktiknya tidak selaras dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Pengakuan, penerimaan, dan penghargaan atas nilai-nilai Pancasila nampak dalam sikap dan tingkah laku perbuatan bangsa Innesia sehingga mencerminkan sifat khas sebagai manusia Indonesia

 

 

 

Sumber :

(1) https://mahasiswa.ung.ac.id/911413011/home/2013/10/12/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-pancasila-sebagai-sistem-filsafat-dan-ideologi-negara-indonesia.html

(2) https://www.rianitapuspitasari.com/2022/04/metafisika-epistemologi-aksiologi-dan-logika-dalam-filsafat.html

(3) https://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/download/630/580

(4) https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-humaniora/article/download/1471/1195/

 

 

Komentar

Postingan Populer